PONDOK PESANTREN AL-JAUAHAREN. Jln.KH.Ahmad Majid. Tanjung Johor. Seberang Kota Jambi. Indonesia.
Al-Jauharen Cup Cup Cua Slideshow: Al-Jauharen’s trip to Jambi, Sumatra, Indonesia was created by TripAdvisor. See another Jambi slideshow. Create your own stunning free slideshow from your travel photos.

Sejarah Pondok Pesantren Al-jauharen

Pondok Al-Jauharen yang didirikan oleh Al-Alimul Alamah Syeh H. Usman Bin Haji Aji pada tahun 1300 H bertepatan pada tahun 1872 Mdi sungai Asam Darat selanjutnya Pondok Al-Jauharen pindah dari sungai asam darat ke Tanjung Johor pada tahun 1305 H bertepatan pada tahun1877 M. Sebelum didirikan bangunan Maktabah Al-Jauharen, beliau mengajar para santri di rumah dengan bertambahnya santri tersebut maka pengajian santri di pindahkan ke masjid guru H. Abdul Kafi Bin H. Abu Bakar Tanjung Johor ± 29 tahun berada di tanjung johor tepatnya 1 Dzulkaedah tahun 1333 H bersamaan tahun 1915 M beliau mendirikan persatuan kematian yang dinamakan "Samaratul Insan" yang berarati "manusia yang berguna" yang beranggotakan:
  1. Guru H. Abdul Somad Bin Ibrahim Khop Penghulu Jambi
  2. Guru H. Ibrahim Bin H. Abdul Majid Kampoeng tengah
  3. Guru H. Ahmad Bin Abdul Syukur Tahtul Yaman
  4. Guru H. Usman bin H. Ali Tnjung Johor
  5. Guru H. Kms. Muhammad Saleh Bin Kms. H. Muhammad Yasin Tanjung Pasir
  6. Sayyid Alwi Bin Muhammad Sihab Pasar Jambi
Kemudian ± 12 tahun setelah diririkan persatuan kematian samaratul insan tepatnya pada tahun 1346 H bersamaan 1927 M dengan izi Allah SWT sepakatlah masyarakat tanjung johor membangun gedung maktab Al-Jauharen.setelah didirikannya bangunan maktab Al-Jauharen beliaupun sudah tua maka diserahkanlah kepemimpinan maktab Al-Jauharen kepada guru H. Abdul Majid Bin Hamzah selanjutnya pada tahun 1938 M masyarakat Tanjung Johor sepakat untuk membangun kembali masjid Guru H. Abdul Kafi yang sekarang dipimpin oleh Guru H. Jamaludin Abdullah. Salah satu bukti peninggalan barupa Mimbar dan tongkat besi yang ada sekarang berasal dari masjid Jami' sungai asam darat setelah meningalnya H. Abdul Majid Bin Hamzah pimpinan maktab Al-Jauharen pada masa itu. Kemudian kepimpinan diserahkan kepada guru H. Jamaludin Abdullah sampai pada tahun 1940 M. dan dilanjutkan kepemimpinan maktab Al-juaharen kepada guru H. Ahmad Zein Bin najhun 1962 s/d 1966. Dan pada tahun 1967/ s/d 1975 kepemimpinan maktab Al-juaharen dikembalikan lagi kepada guru muhammad tahir ja'far pada 1975 s/d 1981. kemudian pada tahun 1982 s/d 1989 kepemimpinan maktab Al-juaharen diserahkan kembali kepada guru H. Mahfuz jalil, dan sampai akhir tahun 1989 mengalami kefakuman ( tidak erjalan sebagaimana mestinya ).
Maka pada tahun 2003 atas dorongan para ulama dan tokoh masyarakat tanjung johor, dan di prakarsai para pemuda sepakata untuk mengaktifkan kembali maktabah Al-Jauharen yang sangat di cintai namun dengan format yang lebih baik yang sesuai dengan tuntunan perkembangan zaman yang mengarah pada arti nama Al-Jauharen yaitu: "Dua Mutiara". Mutiara yang di maksud adalah Mutia ra dunia dan mutiara akhirat (pendidikan umum dan agama) format yang baru ini dikenal dengan nama pondok pesantren Al-jauharen adapun sistem pendidkan yang di gunakan adalahpara guru agama yang rata-rata lulusan dari pesantren dan langsung dbibimbing oleh KH. Sirojuddin H. Muhammad sedangkan kurukulum kholafiah (umum) merupakan ketentuan dari DIKNAS.
perkembangan pondok pesantren al-jauharen dengan format yang terbaru di kembangkan oleh guru KH. Sirojuddin H. Muhammad sebagai pimpinan membuahkan hasil pada perkembangan pondok yang terus mengalami kemajuan dengan jumlah santri yang semakin meningkat. peningkatan kuantitas dan kualitas pondok pesantren al-jauharen ini di harapka bisa berdampak baik bagi kemajuan agama dan bangsa indonesia.
Amiiiiiin.......


Penasehat :
Gr. KH. Sirojuddin HM
Gr. A. Rozak Thalib
Gr. H Ahmad Karimuddin H Muhammad
Ust. Syihabuddin Chodori, S.Ag

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Proklamasi